Mengapa Tak Ada Satupun Negara Islam Yang Tergolong Negara Maju?.
Pertanyaan yang cukup sensitif, terutama bagi kaum Muslimin. Tapi,
percayalah bukan cuma saya yang memikirkan hal itu, dan memang inilah
kenyataannya. Mari kita lihat peta di bawah ini yang menunjukkan
pembagian daerah-daerah negara miskin, berkembang, dan maju (Berdasarkan
IMF pada tahun 2008).
Biru Muda: Negara maju
Orange:
Negara Berkembang
Merah Kecoklatan:
Negara Miskin
Organisasi seperti Bank Dunia, IMF, dan CIA, biasanya setuju bahwa sekelompok negara maju termasuk:
Anggota Uni Eropa:
Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Irlandia,
Italia, Luxemburg, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Britania Raya.
Negara non-UE:
Andorra, Islandia, Liechtenstein, Monako, Norwegia, San Marino, Swiss, Vatikan.
Negara bukan Eropa:
Australia, Kanada, Korea Selatan, Hong Kong, Israel, Jepang, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat.
Dari peta diatas, tidak ditemukan satupun negara Islam ataupun negara
bermayoritas penduduk Muslim bukan?, justru yang banyak adalah negara
Islam yang miskin terutama di daratan Afrika. Perlu diketahui, beberapa
negara telah mencapai GDP tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam
(seperti Nauru melalui pengambilan fosfor dan Brunei Darussalam melalui
pengambilan minyak bumi) tanpa mengembangkan industri yang beragam, dan
ekonomi berdasarkan-jasa tidak dianggap memiliki status ‘maju’.
Kebanyakan negara Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab, adalah negara
kaya tetapi bukan negara maju, kerena Negara maju adalah sebutan untuk
negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui
teknologi tinggi dan ekonomi yang merata.
Hingga saat ini Iran disebut-sebut sebagai negara Islam yang paling
maju terutama dalam bidang Sains diantara negara-negara Islam lainnya.
Tapi negara inipun masih belum juga diakui sebagai salah satu negara
maju (secara keseluruhan), diantara negara-negara lain di dunia.
Sedangkan Israel, yang masih dalam kontroversi (karena wilayahnya yang
merupakan hasil rampasan dari wilayah Palestina), sudah mendapat
pengakuan dan predikat sebagai salah-satu negara maju di dunia.
Sekarang, apakah menjadi negara maju itu harus?. Sebagian besar dari
kita pasti menjawab “Ya”. Tapi, coba kita lihat sekali lagi, apakah
Islam itu cocok untuk kehidupan masyarakat negara maju seperti Jepang
ataupun Amerika Serikat?—Yang notabene adalah negara super power yang
saat ini memengang kendali Dunia. Saya rasa “Tidak Terlalu”. Ya, kenapa
saya berpendapat demikian?.
Lihatlah kehidupan warga negara Amerika Serikat yang begitu bebas,
termasuk untuk perilaku sek bebas (yang menimbulkan HIV-AIDS). Dan saat
ini, ada 14 negara bagian di AS yang melegalkan marijuana, yaitu:
Alaska, California, Colorado, Hawaii, Maine, Maryland, Michigan,
Montana, Nevada, New Mexico, Oregon, Rhode Island, Vermont dan
Washington.
Atau kehidupan warga negara Jepang yang dikenal sebagai pekerja
keras, memiliki penanganan medis yang sangat baik, dan standar hidup
yang tinggi, yang membuat mereka memiliki harapan hidup yang lebih
panjang. Tapi, ketahuilah kebanyakan dari mereka hidup penuh tekanan,
hal ini dapat dilihat dari predikat Jepang yang merupakan salah-satu
negara dengan tingkat kasus bunuh diri paling tinggi di dunia.
Di bawah ini, adalah peta yang menunjukkan pembagian negara-negara berdasarkan jumlah kasus bunuh dirinya:
Rata-rata kasus bunuh diri:
Merah:
di atas 13
Kuning:
6.5-13
Biru Tua:
kurang dari 6.5
Abu-abu:
Tidak ada
Apa gunanya angka harapan hidup yang tinggi, kalau banyak yang bunuh diri karena tekanan hidup yang berlebih?.
Seperti yang kita ketahui, bagi kita umat Islam, bunuh diri ataupun
mencoba bunuh diri merupakan salah satu dosa yang paling besar di
hadapan Allah Swt. Dan lihatlah negara-negara mayoritas penduduk Islam,
di daerah Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika, hampir
tidak tercatat adanya kasus bunuh diri disana.
Selain itu, negara-negara maju juga sudah melegalkan perjudian
maupun minuman beralkohol di negaranya. Di negara maju yang super sibuk,
tentu memiliki jam kerja yang begitu padat hingga larut malam, dan
mereka hampir tidak memiliki waktu istirahat (mungkin termasuk untuk
Shalat). Bahkan saat ini, di Italia (dan mungkin dinegara-negara maju
lainnya), muncul sebuah kebijakan “aneh” yaitu, melarang para pekerja
Muslim untuk berpuasa di bulan Ramadhan karena alasan keseahatan
(Larangan tersebut dikeluarkan Komite Keselamatan Kegiatan Pertanian
Italia. Mereka mengharuskan pekerja di ladang, termasuk Muslim, untuk
tetap makan dan minum selama Ramadhan). Dan bagi mereka yang melanggar,
dipecat adalah konsekuensinya.
Alkohol merupakan salah satu penyebab utama tindakan kriminal (Bahkan
sudah dijelaskan dalam sebuah kisah Islami, bahwa alkohol bisa membuat
seseorang nekad untuk memperkosa dan lalu membunuh). Karena legalitas
dari alkohol di negara-negara maju. maka inilah hasilnya:
Lebih lengkapnya lihat di: http://www.nationmaster.com/graph/cri_tot_cri-crime-total-crimes
Secara perhitungan “kasar”, negara-negara maju seperti, Amerika
Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Rusia, dan Jepang berada di enam
teratas, sebagai negara dengan tingkat kriminalitas tertinggi di dunia
(Meskipun tidak semua tindak kriminalitas dinegara-negera maju tersebut
merupakan kejahatan yang disebabkan oleh minuman beralkohol). Dan anda
tidak akan menemukan negara Islam sampai urutan ke 32 (Turki). Dan hanya
beberapa negara Islam yang masuk dalam 82 negara dalam daftar tersebut.
Jadi, apakah kehidupan penduduk di negara maju saat ini, bisa
berjalan sesuai syariat Islam?. Mungkin dulu ya, tapi sekarang tidak.
Coba bandingkan kehidupan kita dengan orang-orang di barat sana. Mengapa
dinegara kita yang masih banyak terdapat orang-orang muslim yang taat
beribadah, justru tertinggal dari meraka (orang barat) yang hidup penuh
kebebasan dan sangat jauh dari syariat Islam, tapi mereka berhasil
mendirikan negara-negara yang maju.
Tapi, bukan tidak mungkin di masa yang akan datang, kejayaan Islam akan bangkit kembali dengan cara yang tidak kita duga-duga.
Namun, “Islam datang pada masa jahiliyah dalam keadaan asing, dan
telah datang masanya di mana islam saat ini dirasakan asing oleh
pemeluknya. Sungguh benar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang artinya, “Sesungguhnya Islam dimulai dalam keadaan asing dan akan
kembali asing sebagaimana awalnya, maka thuuba (beruntunglah) orang-orang yang asing” (HR Muslim).
Mungkin saja kita sedang dalam masa kembalinya Islam, siapa tahu?
Wallah hu Alam, kiamat semakin dekat bukan?, dan saat itu, sudah tidak
ada lagi orang-orang yang beriman alias kaum Muslimin. Berdasarkan
hadits-hadits shohih, Nabi Muhammad Saw. Sebelum kiamat terjadi,
tanda-tanda besar akan bermunculan, ketika kiamat sudah dekat sekali
(seribu tahun mungkin dianggap dekat, mengingat sejarah bumi yang begitu
panjang). Maka Allah Swt, akan mendatangkan sebuah angin sejuk yang
menyebabkan setiap orang beriman menemui ajalnya saat tersentuh angin
tersebut. Sebab Allah Swt, tidak akan mengizinkan kiamat terjadi ketika
masih ada kaum beriman di muka bumi walau hanya seorangpun.
Saya samasekali tidak bermaksud, membuat anda berfikir bahwa “Islam
merupakan penghalang suatu negara untuk maju di jaman yang modern ini”.
Tapi, yang ingin saya tekankan adalah “Apa yang baik di mata manusia
belum tentu baik di hadapan Allah Swt.”, dan “Tak mengapa miskin di
dunia, asalkan tak miskin di Akhirat”. Bukankah seseorang yang “ndeso”,
miskin, berkulit hitam, dan berbibir tebal sekalipun, akan lebih baik di
hadapan Allah Swt, ketika ia memiliki keimanan yang teguh kepada-Nya.
Daripada seseorang (ilmuwan sekalipun) yang mendapat puja dan puji
karena kecerdasannya, kaya raya, modern, atau berpenamplian sangat
menarik, tetapi ia tidak percaya akan adanya Tuhan, yaitu Allah Swt. Dan
bukan berarti saya menganggap miskin itu lebih baik dan menjadi kaya
dan maju itu adalah buruk. Karena miskin dan kaya itu relatif
(tergantung dari sudut pandang apa kita melihatnya).
Catatan: Sumber data tentang negara maju dan tingkat bunuh diri:
http://id.wikipedia.org/wiki/Negara_maju
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_tingkat_bunuh_diri
Repost tidak apa-apa. Tapi, kalau bisa cantumkan sumbernya.
No Spam, No Debate, And No Sara. Please!
Akhir kata: perhatikan apa yang diucapkan, bukan siapa yang mengucapkan. Terima kasih !
Sumber: http://www.idafazz.com/alasan-mengapa-negara-muslim-tidak-ada-yang-maju-no-sara.php
No comments:
Post a Comment